Namaku Boy, aku tinggal di Medan. Aku mau menceritakan pengalaman seksku
di rumahku sendiri. Kejadian ini baru terjadi dua bulan yang lalu. Aku
mempunyai seorang kakak, namanya Dewi. Kak Dewi orangnya cantik. Dia
mempunyai tinggi badan 171 cm, kulit putih bersih, dadanya kira-kira 36
dan pantatnya sangat montok. Aku sangat terangsang jika melihatnya.
Suatu hari, tepatnya malam minggu.Waktu itu mama dan papaku sedang
pergi. Aku sendiri juga lagi malas di rumah. Lalu aku pergi kerumah
teman kuliahku. Jadi dirumah hanya Kak dewi sendirian yang lagi nungguin
pacarnya. Tapi dasar sial temanku juga lagi keluar. Lalu untuk
ngilangin suntuk aku mutar-mutar (jalan2) sendirian. Setelah puas jalan
jalan aku pun pulang. Sampai di rumah kulihat ada kendaraan pacar Kak
dewi di depan rumah. "Aduh.. jagain orang pacaran nih..", pikirku. Aku
langsung masuk ke teras. Tapi aku terkejut. Kulihat Kak dewi sedang
ditunggangi oleh pacarnya (ngentot). Kubatalkan niatku dan aku terus
mengintip permainan mereka. Aku benar2 terangsang melihat adegan
tersebut. Apalagi melihat Kak dewi yang sedang bugil dan mendesah desah.
Aku
memperhatikan mereka dan mengelus-elus penisku. Terpaksa aku bersolo
seks dan memuntahkannya di pot bunga. Lalu aku pergi lagi meninggalkan
mereka berdua. Setengah jam kemudian aku kembali dan kulihat mereka
sedang duduk mesra diruang tengah. Kutegur mereka dan aku langsung masuk
ke kamarku. Di kamar aku terus membayangkan Kak Dewi. Selang beberapa
menit aku keluar kamar dan kulihat cowoknya sudah pulang. Kulihat Kak
Dewi masuk ke kamarnya. Lalu aku duduk sendirian di ruang tengah. Aku
benar benar terangsang. Aku lalu bangkit dan masuk kekamar Kak Dewi.
Rupanya
Kak Dewi sedang ganti baju. Dia terkejut melihatku. "Ngapain kamu?",
tanyanya. "Tadi kakak ngapain sama cowok kakak?", aku balik bertanya.
Dia hanya diam. "Emang kamu tahu?", tanyanya lagi. Aku hanya mengangguk.
"Jangan bilang siapa-siapa ya..!", katanya lagi. "Oke.. tapi kakak
harus mau begituan juga sama aku!", ujarku. "Kamu mau juga ya..",
katanya manja. Dia lalu menarikku ke tempat tidur. Dibukanya bajunya,
lalu dibukanya juga bajuku. Langsung dilumatnya penisku. Rasanya enak
sekali. Diisapnya penisku sampai kusemprotkan spermaku di dalam
mulutnya. Aku cukup puas atas perlakuannya. Lalu dia menyuruhku
menjilati vaginanya .oohh.. ahh.. erangnya. Lalu aku pindah meremas dan
menjilati payudaranya. mmhh.. terus.. nggh.. Kujilati payudaranya,
perutnya sampai kujilati lagi vaginanya. oh.. ah.. ena.. k.. erangnya.
Nafsuku naik lagi. Penisku mulai berdiri lagi. Masu.. kin aja..
pintanya. Lalu kumasukin penisku dan memompanya. Rasanya enak sekali,
penisku dijepit oleh otot vaginanya. ahh.. terus.. sayang.. jeritnya.
Lalu dibaliknya tubuhku. Dengan posisi diatas, dia menggoyangkan
pantatnya turun naik. Tanganku meremas pantatnya yang montok.
Payudaranya bergoyang-goyang. Aku mau keluar.. erangku. Tahann..
sayang.. ujarnya. Lalu ahh.. agh.. oh.. Kak Dewi mengerang panjang
pertanda orgasme. Dia terus bergoyang dan crot.. crot.. crot..
kusemburkan spermaku didalam vaginanya. Lalu dia mencium bibirku. Kami
pun tergeletak bersampingan. "Makasih kak.. betul-betul nikmat", ujarku
sambil meremas payudaranya. "Iya.. kamu hebat juga", katanya "Maukan
kakak beginian lagi..?", tanyaku "Kapan aja kamu pengen", ujarnya sambil
tersenyum.
Aku langsung keluar dan masuk ke kamarku. Aku senang
sekali. Aku terus minta jatah sama Kak Dewi. Kapan ada kesempatan kami
pasti melakukannya dengan berbagai macam gaya. Aku juga sudah merasakan
pantatnya yang montok. Waktu itu Kak Dewi lagi haid, jadi kusorong aja
pantatnya. Rasanya sama-sama enak kok. Sampai pada suatu hari, Waktu itu
aku pulang kuliah, kulihat pintu kamar Kak Dewi terbuka dan dia
berbaring mengenakan handuk. Aku terangsang melihatnya. Aku masuk dan
kubuka bajuku lalu kupeluk dan kucumbu. Ah.. jangan sekarang! ada Mama
tuh! ujarnya. Tapi aku tak peduli dan terus merangsangnya. Akhirnya dia
pasrah. Kubuka handuknya dan kujilati payudaranya. Kak Dewi mendesah.
Lalu dia bangkit, menimpaku sambil berbalik. Kami melakukan gaya 69,
Dikocoknya dan diisapnya penisku. Aku pun menjilati vaginanya sambil
meremas pantatnya. Lagi asyik menjilat, tiba-tiba pintu kamar dibuka.
Kami sangat terkejut. Ternyata mama sedang memergoki kami berbuat mesum.
Mama
masuk dan menutup pintu. Muka Mamaku tampak marah melihat perbuatan
kami. Aku dan Kak Dewi hanya bisa terdiam. Matanya menatap kami tajam.
"Maafin kami ma!, ini salah Boy. Boy yang ngajak Kak Dewi. Soalnya Boy
lagi terangsang! ujarku. "Kenapa harus Kak Dewi?", tanya mamaku.
"Daripada dengan PSK lebih baik dengan aku, Ma!" sambung Kak dewi "Lagi
pula aku juga mau kok", ujar Kak dewi membelaku. "Terserah Mama mau
marah, kami kan udah gede dan punya hasrat seks yang harus disalurkan",
ujarku. Mamaku terdiam sejenak "Ya.., udah terserah kalian. Tapi
perbuatan kalian jangan sampai ketahuan papa!", ujarnya. "Satu hal lagi
Boy, jangan sampai Kak Dewi hamil", katanya sambil menatapku. "Ya..udah
sebagai hukumannya mama mau lihat bagaimana kalian melepaskan hasrat
seks kalian itu", ujarnya lagi.
Aku dan Kak Dewi saling pandang.
Lalu kami lanjutkan permainan kami. Aku mulai merangsang Kak Dewi lagi.
Kujilati payudaranya. Lalu kujilati vaginanya. Ah..sst.. mmh.. desahnya.
Tanpa lama2 kumasukkan penisku ke liang vaginanya dan kugoyang.
Akkh..ohh..ngghh..ah.. ah..desahnya. Aku makin mempercepat kocokanku.
Dan akhh..ahh ..akhhkhh.., jeritnya panjang. Kurasakan Kak Dewi sudah
mencapai orgasme. Semakin cepat goyanganku. ck .ckk.. ck..suara kocokan
penisku di vaginanya yang sudah basah bercampur cairan orgasmenya. "Mau
keluar nih..", jeritku "dimulutku aja!", ujarnya sambil menahan sodokan
penisku, kucabut penisku. Kak dewi langsung menggenggam penisku dan
mengocoknya dalam mulutnya. Crott.. crot..crot..crot kusemburkan
spermaku ke mulutnya sebanyak 8 kali. Mulutnya penuh dengan spermaku.
Sampai menetes keluar dari sela mulutnya. Dan ditelannya semua. Aku
terbaring puas, dan Kak Dewi menjilati penisku untuk membersihkan sisa
sperma. Kulihat mama menggelengkan kepalanya.
Lalu mama pergi
keluar dari kamar. Aku dan Kak Dewi hanya tersenyum. Kami akan lebih
bebas melakukannya dirumah, walaupun mama mengetahuinya. Kami saling
berpelukan dan berciuman. Aku lalu berpakaian dan masuk ke kamarku. Di
kamar aku masih memikirkan kejadian tadi. "Mama tidak melarang aku
ngeseks dengan kakakku sendiri. Berarti aku juga bisa ngeseks dengan
mama", pikirku. Lagian body mama masih sip abis. Soalnya mamaku ikut
fitness. Walaupun usianya udah 44 tahun tapi masih oke (bukan
membanggakan). Lagi pula mama pasti lebih berpengalaman. Aku berpikir
lama mengenai ide gilaku ini. Kuputuskan, aku harus bisa merasakan
ngeseks dengan mamaku sendiri.
Lalu aku keluar dan masuk kekamar
mamaku. Kulihat mamaku berbaring membelakangiku. Kulihat pantatnya yang
montok dan pahanya yang mulus. Kubuka bajuku semuanya. Dan sambil
menelan ludah aku naik ke tempat tidur dalam keadaan bugil. Kupeluk
mamaku dari belakang dan kugesek penisku yang sudah tegang. Tiba2 mama
terbangun "Ngapain kamu, Boy?", tanyanya. "Pengen ngeseks sama mama",
jawabku manja. Aku langsung memeluk dan menciumnya. Mamaku diam saja.
Kubuka kimononya. Wow ..mama tidak pakai BH dan CD. Payudaranya besar
(lebih besar daripada punya Kak Dewi. Kak Dewi aja 36B) dan masih
kencang. Vaginanya merah merekah. Pantas papa sayang terus sama mama.
Aku langsung meremas payudaranya, menjilatinya dan menggigitnya. Mama
hanya mendesah kecil. "Jilatin anu mama ya.. kayak Kak dewi tadi..",
pintanya sambil meraba vaginanya. Aku lalu menjilati vagina mama sambil
memainkan klitorisnya dengan gigi dan lidahku. Ahh..terus.. sayang..
okh.. e. na. k..desah mama. Kepalaku dijepitnya dengan kedua pahanya dan
rambutku dijambaknya. Agar aku terus menjilati vaginanya. 10 menit
lidahku menari di vagina mamaku dan akhirnya mamaku orgasme juga.
Kurasakan
cairan hangat di lidahku. Lalu mama bangkit dan menyuruhku telentang.
Mama lalu mengambil baby oil dan mengoleskan kepenisku. Lalu dikulumnya
penisku dengan nikmat. ohh..rasanya benar2 nikmat sampe ubun2. Isapan
mama jauh lebih enak daripada Kak Dewi. Aku merasakan kenikmatan yang
dahsyat. Mama mengulum semua penisku beserta buah zakarku. Yang paling
sensasional kurasakan saat mama mengocok penisku sambil menjilati lubang
duburku. Wow benar2 asyik dan nikmat. Aku sampai merinding kenikmatan.
Sekitar
10 menitan kesemprotkan spermaku di depan wajah mamaku. Mama ku sibuk
menjilati spermaku yang muncrat kemana mana. "Wah.. benar-benar nikmat
ma..", ujarku. "Mama jago istong (isap totong)", pujiku "Kamu juga jago
jilatannya, mama sampe merinding", ujarnya "Papa kalo jilat kurang
nikmat, lagian papa jarang mau jilat", ujarnya lagi "Gimana, mau
dilanjutkan?", tanya mamaku "Iya dong..aku kan mau ngerasain anunya
mama!", ujarku sambil melihat vaginanya. "Mama juga mau ngerasain
sodokan penismu!", jawabnya manja. Lalu mama mengajakku ke kamar mandi,
untuk membersihkan vaginanya dan penisku. Kuhidupkan air di bathtub
setinggi mata kaki. Kami berdua masuk dan kucumbu Mama, kucium bibirnya
dan kuremas-remas payudaranya.
Kami berdua sangat bernafsu,
terutama aku. Padahal aku sudah main sebelumnya dengan Kak Dewi. Aku
sudah nggak tahan untuk memasukkan penisku ke vagina mama. Kutusukkan
penisku dan bless.. amblas semuanya terbenam. Kurasakan jepitan liang
surga mama masih kuat. Kupompa penisku menghujam vagina mama. Kaki mama
menjepit sisi bathtub. Ohh..yeahh.. ahh.. jerit mama. Sekitar 3 menit
mama minta ganti posisi menyamping dengan posisi kaki belipat ke arah
samping dan aku menggoyang dari atas menyodok vagina mama. Mama tampak
sangat menikmatinya. Lalu mama minta doggy style. Kami bangkit dan mama
nungging bertumpuan dengan sisi bathtub. Kusodok vagina mama dari
belakang. Mama mendesah campur menjerit kecil. Pantatnya yang montok
beradu dengan pangkal pahaku. Kupeluk mamaku dari belakang sambil terus
bergoyang perlahan, meremas payudaranya. "Ma..masukin ke lubang anus
ya..", bisikku "Pelan2 mama belum pernah ..", jawabnya. Kucabut penisku
dan kumasukkan pelan pelan ke lubang anus mamaku. Mamaku merintih kecil
menahan sakit. Lubang anus mama memang belum pernah dijamah. Masih
terasa ketat. Kugoyang perlahan-lahan sambil tanganku mengusap-usap
bibir vaginannya dari belakang. Oh.. ahhk.. oh.. nikmat.. mama mendesah.
Sekitar
4 menit kucabut penisku kubalikkan tubuh mama dan satu kakinya kuangkat
dan kuletakkan di washtafel. Kumasukkan penisku lagi dan kugoyang lagi.
sekitar 1 menit, kuangkat Mama dan kutidurkan di lantai kamar mandi.
Kakinya mengangkang dan aku mulai menggenjotnya lagi. Shh.. ohh.. akhh..
mama terus menjerit merasakan nikmatnya. Dan ohh.. ahh.. mama melenguh
sambil memejamkan matanya menikmati orgasmenya.
Aku terus
bergoyang. Lalu aku mengakhiri permainanku dengan semprotan spermaku di
dalam rahim mama tempat aku dikandung dulu. Aku benar-benar puas. Aku
mencium mama. "Makasih ma.. permainan Mama sangat hebat", pujiku "Mama
mau kan..ngeseks sama boy lagi..?", tanyaku. Mamaku tersenyum dan
mengangguk "Asal.. jangan ketahuan Papa ya..!", katanya. Aku cuma
tersenyum. Lalu kami mandi bersama dalam bathtub. Malamnya aku terlelap
tidur. Esok paginya, aku bangun pukul 7 pagi dan bersiap mandi. Kulihat
Papa dan Kak Dewi sedang sarapan, sedangkan Mama sedang di dapur.
Kudatangi mama dan kuremas pantatnya. "Aduh.. kamu nakal ya..", ujarnya.
Kubuka celanaku dan kukelurkan penisku yang tegang. Kugesekkan ke
pantat Mamaku. "Ma..ayo.. dong..", bujukku "Gak.. ah..ntar dilihat
papa!", tolaknya "Please..", rayuku "Isap aja ya..", tawar mamaku "Ya..,
deh..!", sahutku lalu Mama jongkok dan mengisap penisku. Mataku meram
melek menahan nikmatnya. Sampai kusemburkan lahar hangat kemulut mama.
Lalu
aku mandi dan berangkat kuliah. Di kampus aku rasanya pengen cepat
pulang. Pukul 2 siang aku tiba dirumah. Kupanggil Kak Dewi dan Mama
kekamarku. "Gimana.. kalo kita main bertiga", usulku "Hah..!!", jawab
Mama dan Kak Dewi serentak. "Aduh.. nih..anak.. nafsu amat ya..", ujar
Mamaku "Kayaknya asyik juga tuh.", sahut Kak Dewi. Kak Dewi langsung
membuka bajunya. Dan menimpaku. Bibirku dilumatnya sambil tangannya
melucuti pakaianku. Mama akhirnya membuka bajunya dan ikut bergabung.
Mama langsung mengisap penisku sambil menjilatinya. Sedangkan aku
menjilati vagina Kak Dewi. Lalu kusuruh Mama tidur telentang sambil
mengangkang. Kujilati vagina Mama dan Kak Dewi menjilati dan meremas
remas payudara Mama. Ssst.. enaak.. ahh.. erang mama. Lalu gantian,
kujilati vagina Kak Dewi dan Mama menjilati payudara Kak Dewi. Aku mulai
memasukkan penisku ke vagina Kak dewi dan memompanya. Sedangkan Mama
menjilati payudara Kak Dewi sambil menggosok2 vaginanya sendiri.
Aaahh..ohh.. oh.. Kak Dewi menjerit kecil berbarengan dengan deru
napasnya yang tidak teratur. Kupercepat goyanganku. Aku harus membuat
Kak Dewi orgasme terlebih dahulu.
Beberapa saat kemudian Kak dewi
mengerang puas ah. a. h.. ah. ah. ah. ahh.. ha.. sambil nafasnya agak
tersengal. Penisku terasa dijepit otot vagina Kak Dewi yang yang
berkontraksi. Kucabut penisku dan kutarik Mamaku. Lalu kumasukkan
penisku ke liang surganya dan kugoyang. Mamaku hanya mendesah kecil. Aku
menikmati goyanganku. Aku lalu membalikkan tubuh Mama keatas. Mama
bergoyang bagai menaiki kuda. Tanganku meremas-remas pantat Mama dan
membantunya turun naik. Ooo.. ahh.. yehh.. erang mama sambil memejamkan
matanya. Payudaranya bergantung dan bergoyang. Ohh..ahh.. kudengar
erangan mamaku sambil memejamkan mata dan menahan ludah. Kurasakan Mama
sudah orgasme. Kupeluk Mama dan kubalikkan badannya. Kak Dewi langsung
mendekat dan menjilati payudara Mama. Aku langsung menggenjot mamaku
lagi dengan posisi Mama telentang. Sekitar dua menitan, kurasakan aku
mau mencapai puncak. Langsung kucabut penisku dan kusemburkan ke mulut
Kak Dewi dan Mama. Mereka berebutan. Spermaku muncrat kewajah mereka
berdua.
Aku lalu terduduk lemas.Kulihat mama dan Kak dewi saling
menjilati spermaku yang muncrat kewajah mereka. Setelah 10 menit Kak
Dewi keluar dari kamarku. Dan aku memainkan satu ronde lagi dengan
Mamaku. Dan kuakhiri dengan semburan sperma di dalam lubang anusnya.
Setelah itu Mama keluar dan mandi. Sekarang aku benar-benar betah berada
di rumah, kapan saja ada saja yang melayaniku (Mama dan Kak Dewi).
Hampir tiap pagi aku mendapat jatah istong dari Mama. Tapi semua sudah
kuatur. Kalo siang aku mainnya sama Mama, dan kalo malam malam lagi
pengen, aku mainnya sama Kak Dewi. Tapi kadang nggak tentu juga, yang
mana aja. Kalo Papa nggak ada kami main bertiga. Apalagi kalo Papa
keluar kota kami makin bebas tidur bersama. Bahkan aku pernah bolos
kuliah karena kecapekan melayani Mama dan Kak Dewi. Kejadian ini
membuatku betah di rumah. Home Sweet Home.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar