Responsive Advertisement

Sabtu, 31 Maret 2012

Cerita Dewasa Melinda Pegawai Bank

Berita soal malinda dee alias MD karyawati Citibank yang membobol dana 
nasabah sebesar 17 Milliar kini sedang menjadi topik perbincangan hangat di internet. MD mempunyai pangkat tinggi di Citibank dan bekerja di Citi Landmark. banyak yang bilang MD ini adalah RM alias Relationship manager yang membina hubungan dengan para nasabah citibank.

Kasus penggelapan dana nasabah citibank kini masih terus diselidiki oleh polisi. MD pun telah tertangkap namun sepertinya masih banyak orang yang penasaran dengan siapa itu Melinda Dee? Semenjak foto melinda dee yang seksi itu dipajang di forum terkenal indonesia, sepertinya malah lebih banyak yang berkomentar soal kecantikan dan keseksiannya. memang sih Aku akui melinda dee seksi sekali terutama dada nya yang besar sekali.

Malinda merupakan karyawati Citibank senior. Dia sudah bekerja di bank asing itu sekitar 15 tahun. Setahun lalu, jabatan dia Senior Relation Manager, dengan pangkat Vice President. Ini pangkat tertinggi untuk karyawan Citibank.

Malinda Dee pernah menjadi account officer (AO) di Citibank cabang Landmark. Para nasabahnya pejabat dan orang-orang kaya, khususnya para pengusaha pribumi. Nah disinilah ceritaku dengan wanita yang ku panggil Mbak Malinda ini dimulai, yakni saat dia masih menjabat sebagai AO di Citibank.

Namaku Dee (Oh ya walo nama kami sama dia ngak Malinda Dee ngak ada hubungan saudara ma dee loh hehehe) saat ini Aku berusia 25, kisah ini terjadi 5 tahun yang lalu saat itu Aku masih kuliah dan sesekali ikut membantu usaha orang tua Aku yang bergerak di bidang pengadaan barang jasa kontraktor. Karena ini adalah perusahaan keluarga Aku dipaksa untuk mengikuti semua proses kegiatan perusahaan ayah Aku. Dari mulai melobi pemerintah untuk mendapatkan proyek hingga melobi pihak perbankan untuk mendapatkan kucuran dana untuk membiayai proyek-proyek yang telah berhasil kami lobi.

Karena perusahaan ini adalah perusahaan yang masih muda, maka bawahan-bawahanku belum cukup banyak dan belum ada yang berpengalaman sehingga orang tua ku menyerahkan beberapa tugas penting langsung kepadaku.Namun karena hal itulah Aku akhirnya bisa berkenalan dengan mbak Malinda sebagai salah satu AO bank yang Aku lobi untuk mendapatkan pencairan kredit untuk proyek yang Aku kerjakan, wanita cantik yang awalnya kutaksir umurnya berada dikisaran 30 tahunan yang ternyata lebih.

Pada awal perkenalan kami tidak ada hal yang special hanya saja ketika aku melihat wajahnya dia sering menampakkan wajah dengan senyum menawan, yang seringkali dilemparkannya kepadaku. Aku yang saat itu masih muda pun hanya membalas seadanya saja (karena itu adalah pengalaman pertama ku melobi pihak perbankan sendirian tanpa ada yang mendampingi).

Karena pentingnya proyek ini dan mendesaknya kebutuhan akan dana segar, Aku makin sering bertemu dan bertatap muka dengannya. Suatu saat kami memutuskan untuk melanjutkan pembicaraan kami ini diluar kantor. Bertemulah Aku dan mbak malinda di tempat yang telah ditentukan. Sepanjang perjalanan di dalam mobilnya, kami lebih banyak diam. Kulirik dia, dia lebih banyak melihat ke wajahku. Perlahan lahan kutanyai dia tentang kehidupan pribadinya. Dia menjawab dengan sekenanya saja – dan aku rasakan dia malas untuk mengungkapkan kehidupan pribadinya.

“Ada apa sih mbak..”, sambil kuberanikan untuk menggengam tangannya. Eh ternyata dia diam saja.
Sambil tersenyum dia berkata, “De.., mbak sebenarnya mengagumi mu loh”, begitu kata dia memujiku, “Ah.. nggak.., biasa saja kok mbak”, begitu balasku.

Pelan pelan tanganku langsung meraba ke pahanya. Gesekan-gesekan di pahanya membuat dia menepiskan tanganku. Kemudian kudiamkan saja dan tanganku kembali memegang kemudi. Kembali kami terbalut dalam kebisuan lagi. Kemudian tangannya aku letakkan di pahaku. Eh.., ternyata dia menurut. Dia kemudian aku bimbing untuk mengelus elus elus pahaku. dan dia menurutinya. Aku naikkan tangannya supaya memegang lebih keatasnya, yakni ke batang kemaluanku (yang masih ditutupi celana tentunya). Tanganku kemudian kembali mengelus elus pahanya.

Pelan pelan tanganku kumasukkan ke dalam roknya. Dia diam saja, malahan elusan ke penisku makin ditingkatkan frekuensinya. Tanganku masih terus saja mengelus elus pahanya, dan kuberanikan untuk naik ke atasnya. Aku tidak melihat bagaimana bentuk dan warna CD yang dia pakai. Kulihat speedometer di mobilku hanya berjalan dengan kecepatan 40 km/jam.

Elusanku makin menjadi jadi dan kumasukkan jari telunjukku ke dalam celena dalamnya. Kurasakan vaginanya basah. Jariku terus berpetualang lebih ke dalam lagi. Kulihat matanya terpejam dan menggeloyorkan badannya dadanya yang besar terlihat sangat seksi.

Gerakan masuk keluar masuk keluar kulakukan. Erangan-erangan kecil yang di timpali suara mesin mobil menenggelamkan suaranya. Tanganku kemudian kucabut dari jepitan selangkangannya. Aku memegang kepalanya dan kubuka resluitingku, kukeluarkan kemaluanku.

Aku benamkan kepalanya, untuk mengulum batang kemaluanku. Dia ternyata menuruti kemauanku.

“Agh.. ohh.. agh.. ohh..”, erangannya.
anganku kemudian aku masukkan kembali ke selangkangannya. Dimainkannya mulutnya untuk memutar mutar penisku. Karena aku tidak kuat lagi, maka di pinggir jalanan yang agak sepi, maka kupinggirkan mobilku. Dia isap terus kemaluanku.., ditimpali dengan erangannya.

“Ogh dee.., terus dee.. enak dee”.
Aku sendiri berkelonjotan tidak karuan karena nikmatnya. Eranganku semakin tinggi, begitu pula dengan ngebornya, dimana ujung jari tengahku yang menjadi mata bornya.
“Ogh.. ahh.. ogh ahh.. Aku nggak kuat lagi dee”.
Dilepaskannya kulumannya di penisku dan di pegangnya erat-erat kedua tanganku dengan tangannya.
“Dee cepetin dee.. ahh.. ahh.. ahh”.

Dicengkeramnya badanku makin erat. Kupegang tubuhnya, dan aku rasakan tubuhnya makin menegang, menegang dan akhirnya lemas. Kemaluanku masih dipegangnya dengan erat. Karena dia mengatakan bahwa sudah orgasme, maka kutarik kepalanya agar melanjutkan tugasnya. Dia kulum-kulum ujung kemaluanku, aku menggelinjang dengan kondisi tempat yang sempit sekali karena di jok depan mobil.

Isapannya makin kencang dan kenikmatan yang tidak terperikan aku rasakan. Bijiku dikulum-kulumnya juga. Rasanya aku ada di ujung langit. Melayang layang. Mataku merem melek merasakan kenikmatan yang tak terperikan tersebut.

“Cepat sayang, ogh.. cepat.. cepat sayang. Iya bagian situ yang enak.., iya sayang.. terus.. terus.., ahh.. ahh aku nggak kuat lagi sayang.. ohh..”, maka muncratlah seluruh air maniku.
Tahu-tahu di belakangku sudah ada mobil yang mau parkir. Aku kemudian menstarter mobilku dengan kondisi yang masih acak-acakan. Oleh dia, resluitingku dibetulkannya. Penisku dibetulkannya letaknya. Begitulah ceritaku. Lama akhirnya kami menjadi sering bertemu walaupun tidak ada hal yang dibicarakan.

*****
Di Kantor

Ini adalah pengalaman lainnya aku dan mbak malinda, Saat itu sebenarnya aku tidak merencanakan untuk melakukan seks dengan mbak malinda. Namun saat itu ketika aku datang kekantornya birahi ku langsung muncul ketika mencium bau tubuhnya dan melihat bibir merah serta dadanya yang merekah. Aku mulai terlihat gelisah, aku mulai merayunya dan memeluknya.
”Hmmm.. Gimana nanti klo ketauan/diintip orang2 sini,dee??”,tanyanya padaku.

”Tenang,kita seks kilat aja,sekitar 10-15 menitan.”,ujarku.
Mbak malinda pun menerima tawaranku,dan akupun bersorak kegirangan dalam hati. 
”Kesempatan bagus nih.”,ujarku dalam hati. 
Kebetulan setiap ruang untuk direktur dan manajer di kantor ini ada toilet pribadi yang terpisah dgn toilet umum. Kutuntun mbak malinda masuk ke dalan toilet pribadi dalam ruangannya, dgn maksud agar suara kami tak terdengar ke luar.

Aku segera mengunci pintu toilet dari dalam,seraya mulai memeluk mbak malinda .Lalu aku duduk di atas kloset dan kusuruh mbak malinda duduk di atas pangkuanku,dgn posisi payudaranya menghadap wajahku.Sejenak kunikmati harum tubuhnya,sambil menjamah-jamah kaos ketatnya yg hitam legam itu.Lalu aku menyibakkan rok mininya yg terbuat dr jeans itu,shg terlihatlah paha putih mulus dan cd mbak malinda yang berwarna hitam.krn ini seks kilat,maka aku hanya memelorotkan cd mbak malinda sedikit,lalu kuselipkan penisku pada cd mbak malinda,menuju vaginanya yang berbulu jarang itu.

Tanpa kesulitan,aku berhasil mencapai ‘target’,penisku sudah menancap pd memek mbak malinda.kedua tanganku memegang pinggul mbak malinda dan menggerakkannya ke atas-bawah.nikmat sekali rasanya,dan raut wajah mbak malinda menunjukkan bahwa ia sangat menikmati perhelatan ini desahan-desahan mbak malinda menjadi makin tak terkendali,pertanda dirinya sudah tenggelam dalam nikmat duniawi.

“Cepat sayang, ogh.. cepat.. cepat sayang. Entot memekku sayang...
Aahh... Iya bagian situ yang enak.., iya sayang.. terus.. terus.., ahh..
ahh aku nggak kuat lagi sayang.. ohh..”,

Sekali2 ia menjambak rambutku dan menekan kepalaku shg wajahku menempel di atas payudaranya,sambil kujilati dan kuhisap payudara yg tertutup kaos ketat itu.kulumat bibir mbak malinda dengan maksud utk meredam suara desahannya.sengaja kulepaskan kedua tanganku dari pinggulnya,dan pinggul mbak malinda sudah bergerak naik turun dgn sendirinya.lama kelamaan pinggul mbak malinda bergerak tak beraturan,seperti ce penyanyi dangdut lagi goyang pinggul.

“Ogh.. cepat.. cepat sayang.******nya enak sekali... Aahh...., iya
sayang.. terus.. terus.., ahh.. ahh trus entotin aku.. ohh..”,

Kuselipkan kedua tanganku ke dalam kaos ketat mbak malinda,melewati bhnya,dan akhirnya memegang payudaranya tanpa dilapisi apapun.sejuk rasanya sewaktu kupegang payudaranya,sepertinya ia kedinginan dari tadi sewaktu kuajak ngobrol.tak lupa tanganku menjamah bagian2 tubuh mbak malinda yg lain seperti pantat,paha,kaki,dll.kuangkat kaki kiri mbak malinda dgn tanganku sekitar 60 drajat,lalu kujilati pahanya yg mulus.kadang aku kembali melumat bibirnya bila ia mulai mendesah tak karuan.penisku sudah becek sekali krn terus berada dlm memek mbak malinda yg basah itu.

Tak terasa 15 menitpun sudah berlalu.kami belum sempat orgasme,tetapi paling tidak bisa merasakan nikmat duniawi dalam sekejap mata.kusadarkan mbak malinda yang sudah larut dalam nikmat duniawi itu. mbak malinda yg tersadar jd tersipu malu krn sadar dirinya sudah seperti wanita murahan saja.kucoba mancabut penisku yg dijepit memek mbak malinda dr tadi,awalnya sulit krn godaan utk terus lanjut,tetapi akhirnya bisa setelah berhasil melemaskan penisku. mbak malinda buru2 mengencangkan celana dalamnya dan aku merapikan celana panjangku,lalu kubantu mengeringkan kaos ketat mbak malinda yg basah krn ludahku tadi.untung saja ludahku yg menempel pada paha mbak malinda sudah kering.

Aku pun menyuruhnya keluar lebih dulu dr toilet utk mengecek keadaan di luar ruang kantornya.kebetulan banyak karyawan sedang makan siang,jd keadaan relatif aman.”Kapan2 kita lanjutin lagi deh yg tadi,tp di luar kantor.Gimana nikmat kan??”,ujarku pada mbak malinda. mbak malinda mengangguk sambil tersenyum malu.Lalu aku pun segera keluar dr ruangan mbak malinda dan pulang.

Kejadian ini terus berlangsung hingga beberapa tahun lalu sampai akhirnya aku harus study keluar negeri melanjutkan S2 ku. Dia sangat sedih saat itu, karena dia sangat menyayangi ku. Dee nama panggilan ku akhirnya dipakainya sebagai nama belakangnya untuk mengingat kenangan2 kami , dari Inong Malinda menjadi Malinda Dee .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SoraBook

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi ermentum.Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi fermentum.




Comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *